13 Januari 2011

Kisah Hidup

Negeri 5 Menara, ini buku yang akan kita bahas. Buku yang menarik, inspiratif, jenaka dan yang pasti mengobati hati yang gundah.

Berawal dari kesetengah-hatian Alif, bocah Minang yang disuruh Amaknya meneruskan pendidikan ke Pondok Pesantren (PM) Madani. Dia memperoleh banyak perubahan dalam hidupnya. Bertemu dengan anak-anak lain di sana yaitu Raja, Atang, Said, Dulmadjid dan Baso yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mereka menjalani perjuangan mondok bersama. Dari kebiasan berkumpul di kaki menara yang terletak di sebelah Masjid utama PM, mereka berenam disebut Sahibul Menara.
Uniknya, di PM ini dilarang menggunakan bahasa-bahasa selain bahasa Arab dan bahasa Inggris. Bahasa Indonesia pun tidak diperbolehkan. Bagi anak baru, diberi waktu hanya 3 bulan untuk tetap menggunakan selain bahasa resmi mereka.

Dalam 4 tahun perjalanan belajar mereka disana, bukanlah tanpa hambatan. Dengan ketatnya peraturan dan disiplin, serta sistem 24 belajar menjadikan ini bukanlah sesuatu yang mudah. Penuh perjuangan , teman !! Namun alhamdulillah, mereka semua bisa melaluinya dengan baik.
“Man jadda wajada” , siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil !! . Kalimat inilah yang menjadi pemacu semangat mereka untuk terus tetap berusaha dan berjuang serta berani untuk bermimpi. Dan, di kaki menara PM-lah mereka mengukir mimpi-mimpi mereka yang dikemudian hari terwujud.

Dalam buku dengan 400-an halaman ini,  banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari buku ini, teman !! Buku yang saya rekomendasikan untuk semua kalangan. Saya sendiri banyak terinspirasi dari buku ini. Niatkan dengan kuat, berusaha di atas rata-rata usaha orang, berdoa yang banyak dan tawakal. That’s what I got from this book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar